Jumat, 23 April 2010

Hujan Meteor "Lyrids"

JAKARTA - Puncak hujan meteor Lyrids yang dimulai Kamis (22/4/2010) dini hari berhasil dideteksi oleh para peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika LAPAN Thomas Djamaluddin menginformasikan kepada Okezone, Kamis (22/4/2010) bahwa para peneliti LAPAN yang dipimpin Abdul Rahman menangkap hujan meteor Lyrids dari Stasiun Pengamatan Dirgantara di Sumedang, dengan bantuan kamera khusus pengamatan meteor.

"Awan menghalangi pengamatan, tetapi beberapa meteor berhasil direkam. Hambatan lainnya saat pengamatan adalah gangguan polusi cahaya," kata Thomas melalui pesan singkat.

Hujan meteor, menurut Thomas, berasal dari debu komet seukuran butiran pasir sehingga hanya nampak seperti titik bintang yang bergerak cepat, hanya sekira satu sampai dua detik.

Dalam penelitian ini, dikatakan Thomas bahwa dirinya tidak turut melakukan pengamatan. "Hanya peneliti junior saja yang mengamati, saya hanya turut memberikan saran pengamatan," katanya.

Thomas pun menambahkan, LAPAN kembali akan melakukan pengamatan puncak hujan meteor Lyrids yang masih akan berlangsung hingga malam ini. "Pada Jumat dini hari, pengamatan puncak hujan meteor akan diadakan di kantor LAPAN Bandung," terangnya.

Rekaman citra yang berhasil ditangkap peneliti LAPAN adalah, hujan meteor Lyrids yang nampak sejak tanggal 22 April 2010 pukul 03.49 WIB hingga 05:10 WIB. Ada empat meteor yang berhasil teridentifikasi pada pengamatan tersebut.

Analisa lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan apakah meteor-meteor yang terekam tersebut adalah meteor yang merupakan anggota dari hujan meteor Lyrids atau meteor sporadis. Meteor-meteor yang merupakan anggota dari hujan meteor Lyrids semuanya akan tampak berasal dari titik yang sama di dekat bintang Vega di rasi Lyra.
okezone

more...

Rabu, 21 April 2010

Album MP3 Valleys Of Neptune

Silahkan dapatkan MP3 album Valleys Of Neptune segera karena mumpung barang sedang tersedia.

Valleys Of Neptune

more...

Investor Asing Diharapkan Danai Jembatan Selat Sunda

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengharapkan investor lokal dan asing dapat ikut serta dalam pembangunan Jembatan Selat Sunda yang akan menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Sumatra.

Hal tersebut disampaikan Atut kepada wartawan dalam keterangan pers di sela-sela pelaksanaan Rapat Kerja Nasional di Istana Tampak Siring, Bali, Selasa malam.

"Biaya pembangunan sebesar Rp100 triliun diharapkan bisa dipenuhi oleh investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," katanya.

Ia menjelaskan pemerintah pusat telah memasukkan pembangunan jembatan yang diperkirakan selesai secara fisik pada tahun 2023 tersebut menjadi pembangunan infrastruktur prioritas yang ada dalam rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan jangka panjang.



"Saat menerima kajian pra-kelayakan dari mitra kami, kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman persiapan pembangunan antara Banten dan Lampung," tuturnya.

Ia mengatakan dukungan juga datang dari pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung dan DPRD Banten serta lembaga kerja sama DPRD se-Sumatra.

Ratu Atut Chosiyah menjelaskan bahwa pembangunan jembatan sepanjang 30 km dengan dana Rp100 triliun dioperasikan secara fisik mulai 10 tahun hingga 12 tahun sejak pencanangan konstruksi.

"Bila 2010 bisa dimulai, 2012 pencanangan konstruksi, 2023 bisa dimanfaatkan," katanya.

Sebelumnya, saat pembukaan Asian Pacifik Infrastructure Ministerial Meeting, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak investor untuk berinvestasi dalam pembangunan jembatan tersebut.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai pembangunan Jembatan Selat Sunda akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di Asia.

"Mengingat pentingnya partisipasi pihak swasta dalam proyek jembatan ini, pemerintah Indonesia telah menawarkan proyek pembangunannya pada buku `Public Private Partnership: Infrastructure Projects in Indonesia 2010-2014`," kata Presiden.

Jembatan Selat Sunda, kata Presiden, selain menghubungkan dua pulau dengan total populasi penduduk terbesar di Indonesia, juga dapat meningkatkan konektivitas sesama negara di Asia.
sumber

more...

Senin, 05 April 2010

Industri Bom di Malang

Biasa Dipasang di Sukhoi dan Pesawat Standar NATO

Siapa sangka jika persenjataan enam pesawat Sukhoi milik Indonesia selama ini tidak dipasok dari Rusia, tapi dari sebuah industri bom skala kecil di Kota Malang. Adalah Ricky Hendrik Egam, orang di balik industri persenjataan made in Indonesia ini.

Yosi Arbianto

---


Dua bengkel teknik di Jalan Muharto, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, menjadi tempat produksi bom P-100. Jenis bom P-100 ini termasuk kategori drop bom atau bom yang dijatuhkan dari pesawat.

Dua bengkel itu disewa Ricky dari seorang pengusaha lokal sejak 2007. Dulu, bengkel itu untuk membuat knalpot motor dan reparasi mesin-mesin industri. Termasuk bengkel pembuatan beberapa suku cadang bus. Sebelum dijadikan lokasi produksi bom, masyarakat setempat mengenal bengkel itu sebagai bengkel knalpot berbendera Raja Knalpot. Kini, nyaris warga sekitar tidak tahu kalau bengkel tersebut membuat persenjataan pesawat tempur Sukhoi.

"Orang sini nyebutnya bengkel teknikal. Biasanya banyak yang ndandakno mesin, mbubut besi, gawe knalpot. Mosok saiki gawe bom nang kene," tanya Nanang, warga Jalan Muharto heran.

Ricky menggunakan satu bengkel yang luasnya separo lapangan bola menjadi lokasi asembling dan finishing bom. Di sana banyak alat-alat teknik. Beberapa jenis mesin bubut, mesin bor, peralatan las, hingga alat-alat untuk pengecatan dan balancing (keseimbangan). Di bengkel ini, juga ada kantor dan penyimpanan casing bom yang sudah jadi.

Sedangkan satu bengkel lagi dengan letak berseberangan, menjadi lokasi pengecoran badan bom. Di bengkel yang ukurannya lebih kecil itu, Ricky membuat casing (selongsong) bom dari besi nodular. Juga membuat fin (penyeimbang/ekor) dari besi ST-37, suslug (cantelan) dari baja VCN 45, tabung isian, nose (bagian depan bom), dan juga pelontar.

Minggu (28/3) kemarin, empat belas anggota staf khusus kepresidenan datang berkunjung. Mereka melihat aktivitas pembuatan bom yang bisa compatible dipasang di dua jenis pesawat ini. Yakni pesawat Sukhoi 27/30 dan pesawat standar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), seperti F-5. Staf khusus kepresidenan tertarik karena ada industri kecil yang bisa menopang kebutuhan alutsista (alat utama sistem persenjataan) dalam negeri.

"Terus terang saya baru tahu ini. Mestinya pemerintah memberikan perhatian. Sehingga nanti bisa dikembangkan untuk industri pertahanan," ungkap Purwatmojo, ketua rombongan staf khusus kepresidenan bidang bantuan sosial dan bencana.

Ada dua jenis bom yang dipabrikasi di bengkel sederhana tersebut. Yakni bom latih P-100 berwarna biru dan bom P-100 L (life) berwarna hijau militer. Dimensi keduanya hampir sama. Bom memiliki panjang 1.100 milimeter, berat 100-125 kilogram, dan diameter 273 milimeter. Untuk panjang ekor (fin) lebih kurang 550 milimeter.

Bom yang berwarna biru hanya bisa mengeluarkan asap ketika dijatuhkan dan hidungnya menyentuh tanah. Asap berasal dari gas TiCl2 (titanium diclorida) yang dimasukkan dalam tabung di dalam badan bom. Gas di dalamnya keluar karena tabung pecah saat membentur tanah.

Bom latih berkaliber 100 kilogram ini telah digunakan sejak 2007 oleh pesawat tempur Sukhoi SU 27/30 di Skuadron 11 Ujung Pandang. Bekerjasama dengan Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) sudah ratusan buah bom latih diluncurkan dari Sukhoi.

Untuk bom yang berwarna hijau militer, bisa meledak. Karena di dalamnya diisi dengan bahan peledak. Proses pengisian bahan peledak dilakukan di dua BUMNIS (Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis). Yakni, di PT Pindad untuk jenis bahan peledak militer dan PT Dahana, Tasikmalaya, Jawa Barat, untuk jenis bahan peledak komersial.

"Kalau sudah diisi bahan peledak, bomnya langsung diangkut TNI AU sebagai pengguna bom buatan kami. Kami tidak punya izin untuk menyimpan bahan peledak," kata Ricky, pria kelahiran Surabaya 50 tahun lalu ini.

Khusus untuk bom P-100 L yang bisa meledak, Ricky telah melakukan uji coba statis dan dinamis pada 29 Desember 2009 lalu. Lokasinya di AWR (air weapon range) Pandanwangi, Lumajang. Bom dipasang di pesawat Sukhoi dan dijatuhkan pada ketinggian 4.500 feet (sekitar 1.350 meter). Dislitbangau menilai trajectory (lintasan bom) P-100 L layak. Seperti halnya P-100 versi latih yang telah mendapatkan sertifikat kelaikan.

"Usai uji coba tersebut, kami mendapatkan perintah untuk membuat 24 buah P-100 L yang akan digunakan dalam fire power demo bulan depan di hadapan presiden," kata sarjana pertanian Universitas Brawijaya (UB) ini.

Atas hasil kepiawaiannya di bidang pembuatan industri kecil bom ini, Ricky juga pernah diundang dua kali oleh Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM). Malaysia bahkan ingin memesan 1.000 unit P-100 L dan P-100. Bom tersebut akan digunakan untuk latihan pengeboman 18 unit pesawat Sukhoi milik Malaysia.

Selama ini, Sukhoi milik Malaysia saat latihan menggunakan drop bom jenis OFAB-50 buatan Rusia. Bom jenis ini tidak ada yang jenis latih. Semuanya bisa meledak. Malaysia rupanya berhitung terhadap mahalnya biaya latihan bila terus-terusan menggunakan OFAB-100-120.

"Kalau dibandingkan dengan biaya membeli bom latih ini, satu banding lima harganya," ungkap putra seorang purnawirawan angkatan laut ini.

sumber

more...

Kamis, 18 Juni 2009

Dapatkan Web Referall Gratis

Salam hangat para neter semua, permohonan maaf saya bagi para pembaca blog saya ini, karena sudah lama belum sempat melakukan update blog ini. Dengan mengacu pada judul diatas saya ingin memberikan informasi bahwa saat ini sudah tersedia web referall gratis bagi para pengusaha dan calon pengusaha DBS yang ingin membangun dan mengembangkan bisnis ini dengan saya.

DBSPLAZA dengan dbsplaza.com adalah satu bentuk kesatuan kelompok jaringan pengembang DBS yang memberikan kemudahan bagi anda yang ingin mengembangkan bisnis DBS pulsa. So segeralah bergabung bersama tim DBSPLAZA untuk dapat menikmati dan mendapatkan kemudahan berupa web referal gratis dengan berbagai bonus tambahan lainnya. Salam sukses dari kami DBSPLAZA CREW

more...

Pengikut